Get Mystery Box with random crypto!

SEJARAH ISLAM

Telegram kanalining logotibi belajarsejarahislam — SEJARAH ISLAM S
Telegram kanalining logotibi belajarsejarahislam — SEJARAH ISLAM
Kanal manzili: @belajarsejarahislam
Toifalar: Din
Til: Oʻzbek tili
Obunachilar: 12.09K
Kanalning ta’rifi

Kumpulan kisah para Nabi, Sahabat, dan Orang-orang Shalih
Diambil dari berbagai sumber

Ratings & Reviews

3.00

2 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

0

4 stars

0

3 stars

2

2 stars

0

1 stars

0


Oxirgi xabar 17

2022-11-09 01:00:02 Shafiyyah Binti Huyay

Beda lagi kisah istri Rasulullah ﷺ yang lain. Bunda Shafiyah binti
Huyay. Ia adalah seorang Yahudi. Ayahnya keturunan Nabi Harun alaihissalam. Pada usia yang ke-17 Shafiyyah sudah dua kali menikah. Ia adalah istri seorang raja dan juga putri pemimpin Yahudi di Khaibar. Seperti yang kita ketahui, ketika orang-orang Yahudi Khaibar terus mengancam kaum muslimin, Rasulullah ﷺ datang dan menghancurkan mereka.

Akibat perang tersebut Shafiyyah kehilangan ayah, suami, dan saudara-saudaranya yang mati terbunuh. Bisa kita bayangkan betapa berat perasaan Shafiyyah ketika tiba-tiba ia sudah menjadi tawanan perang dan tidak ada orang di dekatnya yang mampu membela dan melindunginya.

Di dalam duka dan kebingungan itulah Rasulullah ﷺ menunjukkan keluhuran budinya. Beliau menawarkan dua pilihan, ingin dibebaskan dan menjadi istri beliau atau dikirim kembali kepada sanak keluarganya. Ternyata Shafiyyah memilih hidup sebagai istri Rasulullah ﷺ. Maka Rasulullah ﷺ menjadikan pembebasannya itu sebagai mas kawin. Pernikahan ini mengobati seluruh duka Bunda Shafiyyah dan menempatkannya kembali pada derajat yang amat terhormat yakni sebagai Ibu Kaum Mukminin.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah

@BelajarSejarahIslam
649 views22:00
Ochish/sharhlash
2022-11-08 01:28:19 Juwairiyah binti Al Harits

Sekarang kita akan berkenalan dengan lbu Kaum Mukminin yang lain, Bunda Juwairiyyah binti Al-Harits. Pernikahan Bunda Juwariyah binti Al Haris bermula ketika Rasulullah ﷺ mendengar rencana orang Bani Musthaliq untuk menyerang Madinah. Pasukan muslim berhasil menghancurkan Bani Musthaliq di mata air Al Murausi. Juwairiyyah binti Al Haris yang merupakan putri pemimpin kaumnya ikut tertawan.

Ketika itu Juwairiyah menghadap Rasulullah ﷺ dan meminta agar dirinya ditebus. Maka Rasulullah ﷺ bertanya, "Maukah engkau yang lebih baik daripada itu?"

"Apakah itu ya Rasulullah ?"

"Aku tebus dirimu dan aku menikahimu."


"Baiklah, aku bersedia, ya Rasulullah."

Keputusan ﷺ itu berdampak sangat luar biasa. Begitu mengetahui Rasulullah ﷺ menikahi putri pemimpin Bani Musthaliq, para sahabat segera melepaskan semua tawanan mereka tanpa tebusan lagi karena semua tawanan itu seketika dianggap sebagai 'saudara ipar' Rasulullah ﷺ.

Tindakan itu menghasilkan rangkaian kejadian luar biasa lainnya karena hampir semua orang Bani Musthaliq akhirnya memeluk Islam, termasuk Al Haris bin Dhirar ayah Juwairiyah yang tadinya datang untuk menebus putrinya. Suku Bani Musthaliq yang tadinya bersahabat erat dengan orang Quraisy, berkat pernikahan itu dalam sekejap berubah menjadi sahabat sejati kaum muslimin.

Begitu luar biasanya peristiwa ini sampai pada Bunda Aisyah. Beliau berkata, "Belum pernah aku melihat wanita yang paling berpengaruh di kalangan kaumnya selain dia Juwariah binti Al-Harits."

Melalui Bunda Juwairiyah pula kita mengetahui bahwa shaum hanya pada hari Jumat saja terlarang bagi umat Islam. Pada hari Jumat itu Rasulullah ﷺ menemui Bunda Juwairiyah yang sedang shaum.

Rasulullah ﷺ bertanya, "Apakah kemarin engkau shaum?"

"Tidak, ya Rasulullah."

"Bagaimana dengan besok, apakah engkau shaum?"

"Tidak ya Rasulullah."

"Kalau begitu, batalkanlah shaummu itu!"
demikianlah sabda Rasulullah ﷺ.

Bunda Juwairiyyah wafat pada tahun ke 56 Hijriyah, dalam usia 65 tahun. Beliau dimakamkan di perkuburan Baqi.

Tujuan Rasulullah ﷺ menikahi lebih dari 1 wanita sebenarnya demi kepentingan kaum wanita. Terutama para janda yang tidak mampu. Pernikahan itu dilakukan untuk melindungi, memberi nafkah, menjaga kehormatan, kemuliaan harta, dan martabat kaum wanita.

@BelajarSejarahIslam
359 views22:28
Ochish/sharhlash
2022-11-07 02:01:50 Zainab adalah Orang yang Paling Murah Hati

Pernikahan Rasulullah ﷺ dengan Bunda Zainab binti Jahsy membawa hikmah lain. Sejak itu Rasulullah ﷺ memasang tirai antara ruangan beliau dan para istrinya dengan ruangan Anas bin Malik yang menjadi pembantu di rumah tangga Rasulullah ﷺ. Itulah mulanya turun ayat Al Qur'an yang memerintahkan agar istri-istri Rasulullah ﷺ dan kemudian seluruh muslimah mengenakan jilbab untuk memelihara hati dari noda dan dosa.

Setelah bergabung dalam rumah tangga Rasulullah ﷺ akhlak dan jiwa Bunda Zainab binti Jahsy berkembang semakin baik dan mulia. Padahal ia digembleng di tempat yang kasar dan begitu sederhana. Ummu Salamah banyak memberikan pendapatnya tentang Bunda Zainab binti Jahsy. "Dia seorang wanita shalehah. Suka melaksanakan shaum pada siang hari dan shalat pada malam hari. Ia ahli menyamak kulit yang suka bersedekah dari usahanya tersebut."

Tentang bunda Aisyah, Ummu Salamah juga memberikan pendapatnya dengan: "Ia mengungguliku diantara istri-istri Rasulullah ﷺ dalam hatiku namun aku tidak pernah melihat wanita yang lebih baik agamanya daripada Zainab. Ia lebih taqwa kepada Allah, lebih jujur bicaranya, lebih akrab hubungan kekeluargaannya, lebih besar sedekahnya, dan lebih besar pengorbanannya. Ia bekerja semata-mata hanya untuk menyedekahkan hasilnya karena ingin mendekatkan diri kepada Allah ﷻ."

Bunda Zainab binti Jahsy adalah seorang istri shalihah yang mulia dan senang hidup sederhana. Ketika meninggal dunia ia tidak meninggalkan uang sedikitpun. Ia ingin menyusul Rasulullah ﷺ lebih cepat daripada yang lain, karena teringat Sabda Rasulullah ﷺ kepada istri-istrinya. "Yang paling cepat menyusulku di antara kalian adalah yang paling murah hatinya."

Ternyata Bunda Zainablah diantara para Ibu Kaum Mukminin yang pertama kali wafat. Bunda Zainab meninggal dunia dalam usia 53 tahun, pada tahun ke 20 Hijriyah. Jenazahnya dishalatkan oleh Khalifah Umar bin Khattab dan dimakamkan di pekuburan Baqi.

Sedekah yang dikeluarkan pada suatu waktu tidak akan berhenti sampai di situ, tetapi terus berkembang. Firman Allah ﷻ, "Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya dijalan Allah adalah bagaikan sebutir biji yang tumbuh  menjadi tujuh tangkai dan pada setiap tangkai terdapat 100 biji. Allah melipatgandakan pahala bagi orang yang di kehendaki. Allah Maha Kaya dan Maha Mengetahui" (QS. Al Baqarah: 261)

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah

@BelajarSejarahIslam
467 views23:01
Ochish/sharhlash
2022-11-06 01:01:28 Rasulullah ﷺ Menikah dengan Zainab binti Jahsyi

Sikap Rasulullah ﷺ ini diungkapkan dengan indah oleh Al Quran:

"Dan ketika kamu berkata kepada orang yang telah Allah limpahkan nikmat kepadanya dan kamu juga telah memberi nikmat kepadanya, pertahankan terus istrinya dan bertakwalah kepada Allah, sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya dan kamu takut kepada manusia, sedang Allahlah yang berhak untuk ditakuti. Maka tatkala Zaid sudah mengakhiri keperluan terhadap istrinya yaitu menceraikannya, maka kami nikahkan kamu dengan dia agar tidak ada keberatan bagi orang mukmin menikahi bekas istri anak-anak angkat mereka. Apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluan kepada istrinya dan ketetapan Allah itu pasti terjadi."
(QS. Al-Ahzab: 37)

Demikianlah atas perintah Allah ﷻ, yaitu menceraikan Zainab binti Jahsy. Kemudian Allah ﷻ menikahkan Rasulullah ﷺ dengan Zainab binti Jahsy untuk menghapus hukum jahiliyah yang mengatakan tidak boleh menikahi mantan istri anak angkat.

Dalam pernikahan ini Rasulullah ﷺ menghidangkan makanan yang terdiri atas roti dan daging kambing. Hidangan itu diberkahi Allah ﷻ sehingga cukup dimakan oleh seluruh undangan yang hadir.

Bunda Zainab binti Jahsy merasa betapa banyak karunia Allah ﷻ yang telah diterimanya sehingga ia merasa bangga dan berkata kepada Rasulullah ﷺ, "Aku tidak seperti salah seorang diantara istri-istri anda. Tidak seorangpun dari istri-istri anda yang dinikahkan kecuali oleh ayahnya, saudaranya, atau keluarganya maka adakah selain aku wanita yang dinikahkan dengan Anda langsung oleh Allah dengan perintah-Nya dari langit?"

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah

@BelajarSejarahIslam
468 views22:01
Ochish/sharhlash
2022-11-05 01:24:42 Rasulullah ﷺ Menikah dengan Zainab binti Jahsyi

Rasulullah ﷺ mendapatkan ilham bahwa pernikahan Zaid dengan Zainab binti Jahsyi hanyalah sebuah bagian dari rencana Allah ﷻ untuk membatalkan tradisi jahiliyah tentang anak angkat yang mendapat sama dengan anak kandung. Rasulullah ﷺ mengetahui bahwa sudah takdir Allah menjadikan Zaid dan Zainab binti Jahsy bercerai. Setelah itu Allah ﷻ akan menikahkan Rasulullah ﷺ dengan Zainab binti Jahsy.

Namun sebagai seorang manusia berbudi luhur dia mengatakan agar Zaid mempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan bersabda, "Pertahankan terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah."

Di satu sisi, sebenarnya Rasulullah ﷺ khawatir dengan reaksi orang Arab jahiliyah yang hatinya sedang dibujuk agar memeluk Islam. Rasulullah ﷺ khawatir mereka akan menolak keras apabila Rasulullah ﷺ menikahi Zainab binti Jahsy karena mereka menganggap mantan istri anak angkat sama dengan mantan istri anak kandung yang tidak boleh dinikahi oleh sang ayah.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah.

@BelajarSejarahIslam
662 views22:24
Ochish/sharhlash
2022-11-04 01:00:42 Rasulullah ﷺ Memerintahkan Pernikahan Zaid

Maka turunlah firman Allah ﷻ
"Dan tidaklah patut bagi seorang mukmin maupun mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan melakukan pilihan yang lain tentang masalah mereka dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata. (Q.S. Al-Ahzab [33]: 36)

Ditegur langsung seperti itu oleh Allah ﷻ, Zainab tidak memiliki pilihan lain kecuali menerima pinangan Zaid bin Haritsah. Maka keduanya pun menikah. Namun Zainab binti Jahsy tetaplah manusia biasa. Ia tidak bisa melupakan kebangsawanan dan asal usul suaminya yang bekas budak. Zainab tidak bisa menerima Zaid bin Haritsah apa adanya dengan perasaan penuh kasih sayang.

Hal itu membuat Zaid bin Haritsah gelisah dan tidak betah tinggal serumah bersama istrinya. Zaid mengadukan sikap dan perilaku istrinya itu kepada Rasulullah ﷺ. Zaid pun meminta izin kepada Rasulullah ﷺ untuk menceraikan Zainab.

Apa yang akan dikatakan Rasulullah ﷺ terhadap permintaan ini?

Pernikahan menurut Al Quran bukan hanya sarana untuk mengembangkan keturunan saja, melainkan juga lebih merupakan sarana untuk memperoleh ketenangan hati dan ketentraman jiwa.

Firman Allah ﷻ
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahwa Ia menciptakan istri-istri bagimu dari kalanganmu sendiri supaya kamu dapat hidup tenang bersama mereka dan diadakan-Nya cinta dan kasih sayang di antara kamu." (Q.S. Ar-Rum [30]: 21)

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah

@BelajarSejarahIslam
285 views22:00
Ochish/sharhlash
2022-11-03 01:23:14 Rasulullah ﷺ Memerintahkan Pernikahan Zaid

Demikianlah sejak saat itu Zaid dikenal sebagai Zaid bin Muhammad sampai turun ayat Al-Quran yang menyatakan bahwa anak angkat tidak bisa mewarisi harta ayah angkatnya. Anak kandunglah yang bisa mewarisi harta ayahnya. Setelah itu Zaid kembali disebut Zaid bin Haritsah.

Namun hukum mengangkat anak sehingga benar-benar dianggap sebagai anak kandung saat itu sudah merata di masyarakat Arab jahiliyah. Maka untuk membatalkannya Allah memerintahkan Rasulullah ﷺ untuk melamar putri bibinya, Zainab binti Jahsy untuk anak angkatnya Zaid bin Haritsah.

Zainab binti Jahsy adalah seorang gadis bangsawan. Sedangkan Zaid bin Haritsah adalah mantan budak. Melihat kenyataan itu mulanya Zainab menolak lamaran Rasulullah ﷺ. Dilihat dari tradisi yang berlaku, penolakan Zainab sangat wajar. Bagaimana mungkin seorang putri bangsawan menikah dengan bekas budak. Akan tetapi Islam datang untuk menghapus perbedaan antara manusia kecuali ketakwaannya. Maka turunlah firman Allah...

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah

@BelajarSejarahIslam
189 views22:23
Ochish/sharhlash
2022-11-02 01:01:00 Rasulullah ﷺ dan Zaid bin Haritsah

Muhammad menjawab dengan jawaban yang luar biasa, "Biar Zaid sendiri yang memutuskan. Jika ia mengikuti Anda akan saya kembalikan tanpa tebusan. Jika ia memilih saya, saya tidak akan menyerahkannya kepada siapapun."

Di hadapan ayah dan pamannya Zaid berkata kepada Muhammad, "Tidak ada orang pilihanku kecuali Anda. Andalah ayah dan Andalah pamanku!"

Dengan air mata berlinang Rasulullah ﷺ mengajak Zaid ke Ka'bah dan mengumumkan, "Saksikanlah bahwa mulai saat ini Zaid adalah anakku yang akan menjadi ahli warisku dan aku menjadi ahli warisnya."

Ayah Zaid sendiri pulang dengan perasaan rela dan penuh sukacita karena Zaid telah berada dalam pemeliharaan seorang ayah yang lebih baik daripada dirinya sendiri.

Persaudaraan dalam Islam seharusnya sangat erat seperti halnya ikatan antara suami istri, antar saudara. Sesama muslim memiliki hak dan kewajiban tertentu, seperti doa, ketulusan, bantuan, kesetiaan, sikap penuh perhatian, dan pemberian maaf. Rasulullah ﷺ bersabda, "Dua orang yang bersaudara itu laksana sepasang tangan. Tangan yang satu mencuci tangan yang lain."

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah

@BelajarSejarahIslam
102 views22:01
Ochish/sharhlash
2022-11-01 01:01:01 Rasulullah ﷺ dan Zaid bin Haritsah

Ingatkah kisah Perang Mu'tah ketika tiga sahabat yang menjadi panglima perang pasukan Islam gugur di tangan orang Romawi? Panglima pertama yang gugur adalah Zaid bin Haritsah. Ia adalah orang yang paling dekat dan disayang oleh Rasulullah ﷺ. Ketika kecil Zaid bin Haritsah diculik gerombolan perampok dan dibawa sebagai budak entah kemana. Haritsah, ayah Zaid sangat menghawatirkan nasib putra kesayangannya. Ia berkelana dari kampung ke kampung untuk mencari anaknya tanpa hasil.

Ternyata Zaid kecil dipilih oleh Hakim bin Hizam yang kemudian memberikan Zaid kepada bibinya, Bunda Khadijah binti Khuwailid.
Ketika itu Bunda Khadijah telah menikah dengan Muhammad tetapi kenabian belum diturunkan kepada suaminya itu.

Akhirnya berita terdengar juga oleh Haritsah. Dengan perasaan tidak menentu, ia dan saudaranya berangkat ke Mekah untuk menemui Zaid.

Muhammad menerima mereka dengan sangat baik. Haritsah memohon, "Wahai putra Abdullah bin Abdul Muthalib, wahai putra dari pemimpin kaum Quraisy, Tuan termasuk penduduk tanah suci yang biasa membebaskan orang tertindas dan suka memberikan makanan kepada para tawanan. Kami datang kepada Tuan hendak meminta anak kami. Sudilah kiranya Tuan menyerahkan anak itu kepada kami dan bermurah hatilah menerima uang tebusan seberapa adanya.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah

@BelajarSejarahIslam
502 views22:01
Ochish/sharhlash
2022-10-30 01:00:59 Kebijaksanaan dan Ilmu Ummu Salamah

Ratusan hadits yang diriwayatkan dari Ummu Salamah menunjukkan kecerdasan beliau. Ia termasuk wanita pertama yang hijrah ke Habasyah dan ke Madinah. Allah berkenan menurunkan banyak ayat Al-Qur'an ketika Rasulullah ﷺ tengah berada di rumah tiga orang istrinya, Bunda Khadijah, Bunda Aisyah, dan Ummu Salamah.

Rasulullah ﷺ sangat menyayangi Ummu Salamah dan anak-anaknya. Walau sangat sibuk, Rasulullah ﷺ selalu menyempatkan diri bermain dengan putri bungsu Ummu Salamah, Zaenab.

"Mana Zuwainab?" Mana Zuwainab?" demikian selalu Rasulullah ﷺ bertanya lucu. Kelak Zainab binti Abu Salamah akan menjadi seorang wanita ahli fiqih terbesar pada zamannya.

Ummu Salamah meninggal pada usia 80 tahun pada tahun ke-61 Hijriyah dan dimakamkan di pekuburan Baqi Madinah.

Tengah malam di rumah Ummu Salamah, Rasulullah ﷺ pernah berdoa dengan air mata bercucuran, "Ya Allah, janganlah kiranya Kau cabut dariku kebaikan yang telah Engkau limpahkan. Wahai Tuhanku janganlah kiranya Engkau gembirakan musuh-musuhku dan orang-orang yang dengki kepadaku lantaran mereka menyaksikan penderitaan menimpa diriku. Ya Allah janganlah masukkan aku ke dalam kehinaan yang telah Engkau selamatkan aku dari padanya. Janganlah kiranya Engkau perbuat semua ini selamanya. Ya Allah janganlah kiranya Engkau biarkan aku memikul beban berat ini sendirian walaupun sekejap mata."

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
lnsyaallah

@BelajarSejarahIslam
782 views22:00
Ochish/sharhlash