2022-11-08 01:28:19
Juwairiyah binti Al Harits Sekarang kita akan berkenalan dengan lbu Kaum Mukminin yang lain, Bunda Juwairiyyah binti Al-Harits. Pernikahan Bunda Juwariyah binti Al Haris bermula ketika Rasulullah ﷺ mendengar rencana orang Bani Musthaliq untuk menyerang Madinah. Pasukan muslim berhasil menghancurkan Bani Musthaliq di mata air Al Murausi. Juwairiyyah binti Al Haris yang merupakan putri pemimpin kaumnya ikut tertawan.
Ketika itu Juwairiyah menghadap Rasulullah ﷺ dan meminta agar dirinya ditebus. Maka Rasulullah ﷺ bertanya,
"Maukah engkau yang lebih baik daripada itu?""Apakah itu ya Rasulullah ?"
"Aku tebus dirimu dan aku menikahimu.""Baiklah, aku bersedia, ya Rasulullah."Keputusan ﷺ itu berdampak sangat luar biasa. Begitu mengetahui Rasulullah ﷺ menikahi putri pemimpin Bani Musthaliq, para sahabat segera melepaskan semua tawanan mereka tanpa tebusan lagi karena semua tawanan itu seketika dianggap sebagai 'saudara ipar' Rasulullah ﷺ.
Tindakan itu menghasilkan rangkaian kejadian luar biasa lainnya karena hampir semua orang Bani Musthaliq akhirnya memeluk Islam, termasuk Al Haris bin Dhirar ayah Juwairiyah yang tadinya datang untuk menebus putrinya. Suku Bani Musthaliq yang tadinya bersahabat erat dengan orang Quraisy, berkat pernikahan itu dalam sekejap berubah menjadi sahabat sejati kaum muslimin.
Begitu luar biasanya peristiwa ini sampai pada Bunda Aisyah. Beliau berkata,
"Belum pernah aku melihat wanita yang paling berpengaruh di kalangan kaumnya selain dia Juwariah binti Al-Harits." Melalui Bunda Juwairiyah pula kita mengetahui bahwa shaum hanya pada hari Jumat saja terlarang bagi umat Islam. Pada hari Jumat itu Rasulullah ﷺ menemui Bunda Juwairiyah yang sedang shaum.
Rasulullah ﷺ bertanya,
"Apakah kemarin engkau shaum?"
"Tidak, ya Rasulullah."
"Bagaimana dengan besok, apakah engkau shaum?"
"Tidak ya Rasulullah."
"Kalau begitu, batalkanlah shaummu itu!" demikianlah sabda Rasulullah ﷺ.
Bunda Juwairiyyah wafat pada tahun ke 56 Hijriyah, dalam usia 65 tahun. Beliau dimakamkan di perkuburan Baqi.
Tujuan Rasulullah ﷺ menikahi lebih dari 1 wanita sebenarnya demi kepentingan kaum wanita. Terutama para janda yang tidak mampu. Pernikahan itu dilakukan untuk melindungi, memberi nafkah, menjaga kehormatan, kemuliaan harta, dan martabat kaum wanita.
@BelajarSejarahIslam
359 views22:28