Get Mystery Box with random crypto!

SEJARAH ISLAM

Telegram kanalining logotibi belajarsejarahislam — SEJARAH ISLAM S
Telegram kanalining logotibi belajarsejarahislam — SEJARAH ISLAM
Kanal manzili: @belajarsejarahislam
Toifalar: Din
Til: Oʻzbek tili
Obunachilar: 12.09K
Kanalning ta’rifi

Kumpulan kisah para Nabi, Sahabat, dan Orang-orang Shalih
Diambil dari berbagai sumber

Ratings & Reviews

3.00

2 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

0

4 stars

0

3 stars

2

2 stars

0

1 stars

0


Oxirgi xabar 13

2022-12-29 12:36:55 Mohon maaf blm posting lg, insyaallah berikutnya ttg sirah sahabiyah

Doakan admin spy sehat selalu
578 views09:36
Ochish/sharhlash
2022-12-19 01:02:03 Rasulullah ﷺ Bercerita

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah ﷺ pernah bercerita tentang Juraij seorang ahli ibadah.

Juraij berasal dari kalangan Bani Israil pada zaman yang telah lampau. Setiap hari ia menyepi di tempat ibadahnya. Lidah dan hatinya selalu dibasahi dzikir, doa, serta ingatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Suatu hari ketika sedang khusuk menegakkan shalat, Juraij mendengar namanya dipanggil, "Wahai Juraij, kemarilah nak."

"Itu ibu!" pikir Juraij, kekhusyukannya terpecah. Ia jadi bimbang, "Ya Rabbi manakah yang harus aku dahulukan panggilan Ibuku atau shalatku?"

Akhirnya ia memilih meneruskan shalat, maka sang Ibupun pergi dengan wajah sedih karena merasa diabaikan.

Keesokan harinya kejadian sama terulang. Beberapa kali, ibu Juraij memanggil putranya yang sedang mendirikan salat. Setelah bimbang sesaat, kembali Juraij memilih untuk meneruskan shalatnya dan membiarkan ibunya pergi. Ia tidak bisa meraba betapa duka perasaan ibunya karena tidak diacuhkan.

Kembali keesokan harinya, ibu Juraij memanggil-manggil. Juraij yang sedang mendirikan salat menjadi bingung, "Manakah yang harus didahulukan, ibuku atau shalatku?"

Lagi-lagi Juraij memilih meneruskan shalat. Kini rasa duka Ibu Juraij berubah menjadi amarah, "Mengapa Juraij selalu membiarkanku kecewa? Padahal aku sedang membutuhkan pertolongannya. Padahal aku tahu pasti ia mendengar suaraku! Lupakah ia pada betapa banyak air susu yang telah kuberikan kepadanya dengan penuh sayang?"

Air mata ibu Juraij mengalir tak tertahankan lagi. Hampir tanpa sadar ia berdoa, "Ya Allah janganlah Engkau ambil Juraij ke dalam kematian sebelum ia dipermalukan oleh seorang wanita jahat."

Sementara itu waktu berlalu, keshalihan dan kuatnya iman Juraij terus menyebar di kalangan Bani Israil.

"Setan sekalipun tak dapat menggoda hatinya," demikian puji orang-orang.

Mendengar hal itu seorang wanita berparas cantik yang suka menggoda laki-laki tersenyum dan berkata menantang, "Jika kalian mengijinkan, aku akan menggoda Juraij, mengoyang imannya dan menjatuhkan nama baiknya."

Dari Anas bin Malik, Rasulullah ﷺ bersabda, "Siapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dilimpahkan rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua ibu bapaknya dan memelihara silaturahim." (HR. Ahmad)

@BelajarSejarahIslam
230 views22:02
Ochish/sharhlash
2022-12-18 01:00:56 Rasulullah ﷺ Bercerita

Kemudian ketiga hewan pemberian itu melahirkan dan dalam waktu yang tidak beberapa lama unta, sapi, dan kambing itu telah memenuhi padang gembala. Hal itu berkat doa si malaikat dan berkat kesabaran ketiga orang yahudi itu kepada Allah saat mereka tengah menderita.
Kemudian kini Allah ﷻ ingin menguji rasa syukur ketiganya saat mereka telah dilimpahkan dengan karunia.

Malaikatpun diutus lagi tetapi kali ini ia menyamar menjadi penderita kusta. Kepada si pemilik unta, malaikat menghiba, "Aku adalah musafir malang yang kehabisan bekal perjalanan, atas nama dzat yang telah memberimu kulit indah dan harta berupa unta, aku mohon diberi sedikit bekal untuk meneruskan perjalanan."

"Tidak, permintaanmu terlalu banyak!" tolak pemilik unta.

"Bukankah dulu engkau penderita kusta yang fakir dan dikucilkan orang, lalu Allah menolong dan menganugerahimu?" tanya malaikat.

"Aku adalah orang berharta dan aku mewarisi harta ini dari orang kaya pula!" bantah si pemilik unta sambil membusungkan dada.

Malaikat pun akhirnya berkata, "Seandainya engkau berdusta, Allah akan mengembalikanmu seperti dahulu!"

Setelah itu, malaikat menyamar menjadi lelaki botak dan mendatangi si pemilik sapi, "Berilah aku bekal perjalanan atas nama dzat yang telah memberimu rambut yang indah dan harta berupa sapi yang melimpah."

Namun, si pemilik sapi sudah berubah menjadi orang yang angkuh dan kikir. Ia menolak permintaan itu dan malaikat pun mengatakan hal yang sama, "Seandainya kau berdusta Allah akan mengembalikanmu seperti dahulu!"

Kemudian malaikat pun menyamar menjadi pengemis buta dan mendatangi si pemilik kambing untuk meminta belas kasihan. Berbeda dengan kedua temannya, si pemilik kambing tersenyum dan berkata, "Sungguh dahulu aku buta sepertimu, lalu Allah mengembalikan penglihatanku serta memberiku harta yang banyak. Maka ambillah apa yang engkau kehendaki dari hartaku. Sungguh aku tidak akan keberatan demi ridha Allah yang Maha Perkasa dan Maha Mulia."

Maka malaikat pun menjawab, "Milikilah hartamu itu. Sesungguhnya Allah hanya ingin menguji kalian bertiga, Allah telah meridhoimu dan memurkai kedua temanmu."

Jaminan Hidup

Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab rakyat miskin mendapat jaminan hidup. Umar mewajibkan setiap bayi yang baru lahir diberi santunan sebanyak 100 dirham, setelah agak besar, ditambah lagi hingga menjadi 200 dirham. Santunan itu terus bertambah selagi umurnya juga bertambah.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
lnsyaallah

@BelajarSejarahIslam
95 views22:00
Ochish/sharhlash
2022-12-17 01:40:10 Rasulullah ﷺ Bercerita

Selain memberi pesan dan nasehat serius, Rasulullah ﷺ pun sangat pandai bercerita. Apa yang Rasulullah ﷺ kisahkan selalu mempesona hati sekaligus mengandung pelajaran. Para sahabat sangat menyukai cerita Rasulullah ﷺ yang bisa mengusir jenuh dan mencairkan kebekuan hati. Rasulullah ﷺ bersabda, "Telinga kita seringkali merasa muak. Maka perdengarkanlah syair-syair dan cerita-cerita kalian."

Mari kita dengarkan beberapa cerita dari Rasulullah ﷺ.

Pada masa sebelum kenabian Rasulullah ﷺ, hiduplah tiga orang Yahudi yang amat sengsara. Mereka dijauhi orang karena keadaan masing-masing yang menyedihkan. Yahudi pertama berpenyakit kusta, yang kedua berkepala botak, dan yang ketiga buta. Tidak bisa dikatakan beriman seorang hamba sebelum ia diuji oleh Allah ﷻ dengan kesulitan atau kebahagiaan. Maka Allah ﷻ mengutus malaikat kepada ketiga orang Yahudi itu untuk menguji mereka.

Malaikat utusan itu mengubah diri menjadi seorang laki-laki berpakaian bersih dan mendatangi penderita kusta.

"Hal apa yang paling kau cintai?" tanya malaikat.

"Kulit yang halus dengan warna yang bagus dan kesembuhan dari penyakit yang menyebabkan orang-orang benciku." jawabnya.

Malaikat mengusapkan tangannya dan sembuhlah si penderita kusta.

Kemudian malaikat bertanya, "Lalu harta apa yang paling kau sukai?"

"Unta," jawab Yahudi yang kini berkulit halus itu penuh harap.

Maka malaikat memberinya seekor unta betina yang sedang mengandung sambil berkata, "Semoga Allah memberkatimu dengan pemberian ini."

Kemudian mereka datang dan menyembuhkan Yahudi botak. Setelah rambut tebal dan halus tumbuh di kepalanya, malaikat memberinya seekor sapi yang sedang mengandung dan mendoakan keberkahannya.

Malaikat juga menyembuhkan mata si buta dan membuatnya kembali bisa melihat warna-warna di dunia ini. Kemudian sesuai permintaan orang itu, malaikat memberinya seekor kambing yang sedang mengandung dan mendoakan kebahagiaan dan keberkahan.

Kefakiran dan Kekafiran

Sedapat mungkin kita menghindari diri dari kemiskinan karena kemiskinan dekat pada kefakiran dan kekafiran. Rasulullah ﷺ berdoa,  "Ya Allah aku berlindung kepadamu dari kekafiran dan kefakiran." Ada seorang bertanya, "Apakah keduanya dekat?" Rasulullah ﷺ menjawab, "Benar."

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
lnsyaallah

@BelajarSejarahIslam
215 views22:40
Ochish/sharhlash
2022-12-16 00:53:12 Cinta Habib bin Zaid kepada Rasulullah ﷺ

Ketika Rasulullah ﷺ masih hidup ada seseorang bernama Musailamah yang mengaku-ngaku sebagai nabi. Maka ia menulis surat kepada Rasulullah ﷺ, "Dari Musailamah Rasulullah kepada Muhammad Rasulullah, ketahuilah bahwa saya telah diangkat sebagai rekan anda. Maka kita bagi dua bumi ini, separuh untuk anda dan separuh untuk saya."

Maka Rasulullah ﷺ mengutus Habib bin Said untuk menyampaikan surat balasan. Alangkah bangganya Habib karena pilihan Rasulullah ﷺ jatuh kepadanya. Musailamah membaca surat Rasulullah ﷺ yang berbunyi "Bismillahirrahmanirrahim dari Muhammad Rasulullah kepada Musailamah si pembohong. Salam bagi orang yang mengikuti petunjuk. Ketahuilah, bahwa bumi ini adalah milik Allah, diwariskan kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, sedang kemenangan akan berada di pihak orang-orang yang Taqwa."

Musailamahpun murka. Ia memerintahkan agar Habib disiksa habis-habisan. Setelah itu dikumpulkannya seluruh rakyatnya. Di hadapan mereka, Musailamah yang kejam itu bertanya kepada Habib yang tubuhnya penuh dengan siksaan, "Apakah kamu mengakui bahwa Muhammad itu utusan Allah?"

"Benar," jawab Habib mantap, "Saya mengakui bahwa Muhammad itu utusan Allah."

"Dan kamu mengakuiku sebagai utusan Allah?"

"Tidak pernah saya mendengar hal seperti itu!" jawab Habib tenang.

Dengan wajah memerah Musailamah memerintah algojo agar menusuk Habib dan memotong-motong tubuhnya.  Selama siksaan itu sampai ajalnya, Habib bin Zaid mengulang-ulang Senandung suci "Lailahaillallah muhammadarrasulullah..."

Atas izin Allah, kelak Nusaibah binti Ka'ab, ibunda Habib memenuhi janjinya untuk membunuh Musailamah bersama para mujahid lain dalam perang Yamamah.

Cermin Bagi yang Lain

Rasulullah ﷺ bersabda, "Orang mukmin adalah cermin bagi mukmin yang lainnya." Maksud hadits ini adalah agar seorang mukmin mengetahui kekurangan dirinya sendiri dari kekurangan yang ada pada diri saudaranya. Hal ini lebih manjur daripada bercermin pada diri sendiri.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
lnsyaallah

@BelajarSejarahIslam
274 views21:53
Ochish/sharhlash
2022-12-14 01:51:24 Cinta Sa'ad bin Muadz kepada Rasulullah ﷺ

Kecintaan Sa'ad bin Muadz kepada Rasulullah ﷺ tidak terkira besarnya dalam Perang Khandaq, sebatang panah menembus urat nadi di tangannya. Ketika ia dirawat, Sa'ad bin Muadz yang begitu besar sayangnya kepada Rasulullah ﷺ berdoa, "Ya Allah jika dari peperangan dengan Quraisy ini masih ada peperangan lain yang Engkau sisakan, maka panjangkanlah umurku untuk menghadapinya karena tidak ada golongan yang ingin kuhadapi selain kaum yang telah menganiaya, mendustakan, dan mengusir Rasul-Mu.
Dan seandainya Engkau telah mengakhiri perang diantara kami dengan mereka, jadikan kiranya musibah yang telah menimpa diriku sekarang ini sebagai jalan untuk menemui Syahid."

Doa Sa'ad bin Muadz terkabul. Setelah Perang Khandaq tidak ada lagi pertempuran dengan Quraisy karena tidak lama setelah itu, Mekah takluk dengan damai.

Maka, luka yang diderita Sa'ad semakin lama semakin parah. Rasulullah ﷺ datang dan melihat sahabat yang sangat mencintainya itu sedang menghadapi maut. Maka beliaupun meraih kepala Sa'ad bin Muadz dan menaruhnya di pangkuan beliau sambil berdoa, "Ya Allah Sa'ad telah berjihad di jalan-Mu. la telah membenarkan Rasul-Mu dan telah memenuhi kewajibannya. Maka, terimalah rohnya dengan sebaik-baiknya cara Engkau menerima roh."

Doa itu menentramkan roh Sa'ad. Dengan susah payah dibukanya mata dan berharap kiranya wajah Rasulullah ﷺ yang terakhir kalinya dilihat selagi hidup ini. Harapan itu terkabul. Ditatapnya wajah Rasulullah ﷺ penuh kasih lalu diucapkannya salam terakhir, "Salam atasmu, wahai Rasulullah! Ketahuilah bahwa aku bersaksi bahwa Anda adalah Rasul utusan Allah."

Dengan air mata berlinang Rasulullah ﷺ membalas, "Kebahagiaan bagimu wahai Abu Amr."

Mengunjungi Saudara

Rasulullah ﷺ mengajarkan agar kita mengunjungi sesama muslim. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda, "Ada seorang laki-laki yang hendak mencari saudaranya di sebuah desa. Allah mengutus malaikat untuk mengikutinya, kemudian malaikat bertanya, "Akan pergi ke manakah engkau?" "Aku ingin menemui saudaraku di desa ini." jawab orang itu. Malaikat bertanya lagi, "Apakah engkau mengharapkan pemberiannya ?" Orang itu menjawab, "Tidak, aku hanya mencintaimu karena Allah."

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
lnsyaallah

@BelajarSejarahIslam
371 views22:51
Ochish/sharhlash
2022-12-13 01:29:41 Cinta Hudzaifah bin Yaman kepada Rasulullah ﷺ

Hudzaifah bin Yaman adalah seorang sahabat Rasulullah ﷺ yang terus-menerus mempelajari orang-orang jahat yang munafik. Ilmunya itu ia terima langsung dari Rasulullah ﷺ. Hudzaifah berkata, "Orang-orang menanyakan kepada Rasulullah ﷺ tentang kebaikan, tetapi saya menanyakan kepada beliau tentang kejahatan karena takut terlibat di dalamnya."

Hudzaifah pernah bertanya, "Wahai Rasulullah dulu kita berada dalam kejahiliyahan dan diliputi kejahatan, lalu Allah mendatangkan kepada kita kebaikan ini, apakah di balik kebaikan ini ada kejahatan?"

"Ada." jawab Rasulullah ﷺ.

"Kemudian apakah setelah kejahatan masih ada kebaikan?"

"Memang, tetapi kabur dan penuh bahaya," sabda Rasulullah ﷺ lagi.

"Apa bahaya itu ya Rasulullah?"

"Yaitu segolongan umat mengikuti sunnah yang bukan sunnahku dan mengikuti petunjuk yang bukan petunjukku. Kenalilah mereka olehmu dan laranglah!"

"Kemudian setelah kebaikan tersebut, masihkah ada lagi kejahatan?"

"Masih," jawab Rasulullah ﷺ, "Yakni para tukang seru di pintu neraka. Barangsiapa menyambut seruan mereka, akan mereka lemparkan ke dalam neraka!"

Hudzaifah pun menjadi seorang ahli, yang mampu membaca tabiat dan air muka seseorang. Walau hanya sekilas melihat wajah seseorang, ia dapat menyelidiki rahasia-rahasia yang tersembunyi di dalam hatinya.

Ada suatu peristiwa yang membuat Rasulullah ﷺ sangat menyayangi Hudzaifah dalam Perang Uhud yang kacau, ayah Hudaifah terbunuh tanpa sengaja oleh seorang muslimah. Namun Hudzaifah memaafkannya, bahkan uang diyat yang dibayarkan kepadanya dibagi-bagi banyak untuk kaum muslimin.

Alasan yang dibuat-buat

Suatu hari, Rasulullah ﷺ memergoki seseorang yang sedang mencela orang lain, padahal kemarin ia memuji orang yang dicelanya itu. Ketika ditanya orang itu mengemukakan alasan yang dibuat-buat.

Rasulullah ﷺ bersabda, "Alasan yang dibuat-buat itu sama dengan sihir." Pada saat lain Rasulullah ﷺ bersabda, "Mencaci-maki dan berdalih adalah cabang kembar kemunafikan.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah

@BelajarSejarahIslam
154 views22:29
Ochish/sharhlash
2022-12-12 01:40:40 Cinta Thalhah bin Ubaidillah kepada Rasulullah ﷺ

Suatu hari Rasulullah ﷺ menatap wajah para sahabatnya, beliau tersenyum lalu bersabda, "Siapa yang suka melihat seorang laki-laki yang masih berjalan di muka bumi, padahal ia telah memberikan nyawanya, maka hendaklah ia melihat Thalhah...!"

Tidak ada kegembiraan yang diharapkan para sahabat Rasulullah ﷺ selain kata-kata ini. Karena itu tidak heran jika hati Thalhah bin Ubaidillah sangat tenteram menjalani hidup sampai akhir hayatnya karena ia termasuk orang yang di gembirakan Rasulullah ﷺ dengan surga.

Kekuatan Iman Thalhah terlihat dalam Perang Uhud ketika pasukan muslim dihantam habis-habisan oleh Quraisy. Thalhah menoleh dan ia terkejut melihat Rasulullah ﷺ menjadi sasaran empuk serangan bergelombang pasukan musuh. Dari jauh, dilihatnya Rasulullah ﷺ bercucuran darah dari pipi terlihat beliau menderita kesakitan yang amat sangat. Thalhah marah dan ia naik pitam. Dengan mengambil jalan pintas ia melompat ke tempat Rasulullah ﷺ berada. Di situ ia melihat hal yang paling ditakutinya: pedang-pedang Quraisy yang menyambar-nyambar ke arah Rasulullah ﷺ.

Maka, Thalhah berdiri bagai sepasukan tentara dan menghalau setiap serangan yang datang tanpa memperdulikan dirinya lagi.

Jika orang menyebut Perang Uhud, Abu Bakar selalu berkata, "Itu adalah harinya Thalhah. Aku adalah orang yang mula-mula mendapatkan Rasulullah ﷺ. Yang pertama dikatakan Rasulullah ﷺ kepadaku dan Abu Ubaidillah bin Jarrah adalah, "Tolonglah saudaramu, Thalhah!" Kamipun menengok Thalhah dan mendapati ada lebih dari 70 luka tusukan tombak, sabetan pedang, dan tancapan panah, ditambah satu anak jarinya putus. Maka kami segera merawatnya dengan baik."

Orang Mukmin dan Orang Munafik

Orang mukmin yang mulia selalu menampakkan dalam dirinya sifat-sifat baik yang ada pada saudaranya agar kalbunya bisa menjadi sumber kemuliaan, kasih sayang dan kehormatan. Akan halnya orang munafik yang berakhlak buruk, dia senantiasa memperhatikan berbagai kesalahan dan kekeliruan orang lain.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah

@BelajarSejarahIslam
248 views22:40
Ochish/sharhlash
2022-12-11 01:01:14 Cinta Zubair bin Awwam kepada Rasulullah ﷺ

Ketika memeluk Islam, Zubair bin Awwam masih berusia muda 12 tahun. Walau ia masih remaja dan merupakan putra bangsawan terpandang, Zubair tidak luput dari penyiksaan orang-orang Quraisy. Ia disekap dalam sebuah kurungan yang kemudian dipenuhi asap yang kemudian membuat paru-parunya terasa meledak.

"Tolaklah olehmu Tuhan Muhammad itu, nanti ku lepaskan kamu dari siksa ini."
Namun tantangan itu dijawab Zubair, "Tidak demi Allah aku tidak akan kembali kepada kekafiran buat selamanya!"

Zubair tumbuh menjadi mujahid yang tangguh, kecintaan Rasulullah ﷺ terhadap Zubair begitu dalam dan beliau sangat membanggakannya. Beliau bersabda, "Setiap Nabi mempunyai pembela dan pembelaku adalah Zubair bin Awwam."

Zubair termasuk keluarga Rasulullah ﷺ karena ia adalah suami dari Asma bin Abu Bakar, saudara kandung Bunda Aisyah. Zubair yang pandai berdagang dan pemurah membelanjakan semua hartanya di jalan Allah. Hasan bin Tsabit melukiskan Zubair bin Awwam dalam syairnya yang indah.

"Ia berdiri teguh menepati janjinya kepada Nabi dan mengikuti petunjuknya. Menjadi pembelanya, sementara perbuatan sesuai dengan perkataannya. Ditempuhnya jalan yang telah digunakannya, tidak hendak menyimpang. Bertindak sebagai pembela kebenaran karena itulah jalan yang paling baik."

Zubair yang gandrung untuk mati syahid, akhirnya menemui cita-citanya. Ia ditusuk oleh seorang bodoh saat sedang shalat menghadap Allah. Ali bin Abi Thalib mencium pedang Zubair sambil berkata, "Demi Allah pedang ini sudah banyak berjasa. Digunakan oleh pemiliknya untuk melindungi Rasulullah dari marabahaya."

Jika Mencintai Saudara

Suatu ketika Abdullah bin Umar melihat-lihat ke kanan dan ke kiri di hadapan Rasulullah ﷺ. Ketika ditanya Rasulullah, Abdullah menjawab, "Ada seseorang yang kucintai dan aku sedang mencari-carinya, tapi aku tidak melihatnya."

Rasulullah ﷺ bersabda, "Jika engkau mencintai seseorang, tanyakan namanya, nama ayahnya, dan tempat tinggalnya. Maka jika dia sakit, kunjungi dia, dan jika sibuk bantulah dia."

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah

@BelajarSejarahIslam
523 views22:01
Ochish/sharhlash
2022-12-10 01:07:20 Cinta Amr bin Ash kepada Rasulullah ﷺ

Najasyi, Raja Habasyah, mengenal dan menghormati Amr bin Ash karena ia biasa bolak balik mempersembahkan hadiah dari para pembesar Mekah. Suatu ketika Najasyipun memberi Amr bin Ash sebuah nasehat, "Ikutilah Nabimu itu Amr. Sungguh, demi Allah ia ada di atas kebenaran dan akan mengalahkan orang-orang yang menentangnya!"

Maka Amr bin Ash pulang dan bersama Khalid bin Walid menemui Rasulullah ﷺ.

"Wahai Rasulullah," kata Amr, "Aku akan bersumpah setia kepada anda asal Allah mengampuni dosa-dosa ku yang terdahulu."

Rasulullah ﷺ bersabda, "Hai Amr, berbaiatlah, karena Islam membantu menghapus dosa-dosa sebelum orang memeluk Islam."

Maka Amr bin Ash membuktikan dirinya sebagai Mujahid. Amr bin Ash adalah jendral yang gagah berani, pandai, dan penuh tipu muslihat. Di tangannyalah, pasukan muslim berhasil menaklukan Romawi di Mesir.

Pada tahun ke-43 Hijriyah Amr bin Ash terbaring di tempat tidur menanti kematiannya. Ketika itu ia menjabat sebagai Gubernur Mesir. Kepada keluarga dan orang-orang di sekelilingnya, Amr bin Ash berkata, "Pada mulanya, aku ini seorang kafir dan orang yang amat keras terhadap Rasulullah sehingga seandainya aku mati saat itu pastilah Allah akan memasukkan aku ke neraka.

Kemudian aku berbaiat kepada Rasulullah, maka tidak seorangpun di antara manusia yang lebih ku cintai dan lebih mulia dalam pandanganku daripada beliau. Seandainya aku diminta untuk melukiskannya, maka aku tidak sanggup karena begitu hormatku kepada beliau. Aku tidak kuasa menatapnya sepenuhnya mataku sehingga seandainya saat itu aku meninggal, besar harapanku untuk menjadi penduduk surga."

Bejana Allah di Bumi

Kebutuhan seorang saudara Muslim haruslah dianggap sebagai kebutuhan kita sendiri atau bahkan lebih penting lagi. Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya Allah mempunyai bejana di bumi-Nya, yakni hati atau qalbu kita. Bejana yang paling disukai Allah adalah yang paling bersih, dan paling kuat, serta paling baik. Paling bersih dari dosa-dosa, paling kuat dari keimanan, dan paling baik terhadap saudara-saudaranya."

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
lnsyaallah

@BelajarSejarahIslam
293 views22:07
Ochish/sharhlash