Get Mystery Box with random crypto!

SEJARAH ISLAM

Telegram kanalining logotibi belajarsejarahislam — SEJARAH ISLAM S
Telegram kanalining logotibi belajarsejarahislam — SEJARAH ISLAM
Kanal manzili: @belajarsejarahislam
Toifalar: Din
Til: Oʻzbek tili
Obunachilar: 12.09K
Kanalning ta’rifi

Kumpulan kisah para Nabi, Sahabat, dan Orang-orang Shalih
Diambil dari berbagai sumber

Ratings & Reviews

3.00

2 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

0

4 stars

0

3 stars

2

2 stars

0

1 stars

0


Oxirgi xabar 15

2022-11-29 01:00:19 Cinta Rasulullah ﷺ kepada Abu Hurairah

Abu Hurairah termasuk sahabat yang telah memeluk Islam. Ia mengucapkan syahadat ketika Rasulullah ﷺ berada di Khaibar. Abu Hurairah sangat menyadari bahwa ia begitu ketinggalan dibandingkan dengan para sahabat lainnya. Maka, masa 4 tahun pun sangatlah berkah sejak ia masuk Islam sampai wafatnya Rasulullah ﷺ. Diisinya waktu penuh-penuh dengan mengikuti Rasulullah ﷺ dan menyerap ilmu sebanyak-banyaknya sampai kemudian ia dikenal sebagai sahabat yang sangat banyak meriwayatkan hadits.

Saat baru memeluk Islam, Abu Hurairah amat risau karena ibunya menolak masuk Islam. Suatu ketika ibunya itu mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan tentang Rasulullah ﷺ, maka Abu Hurairah menangis demikian sedih, lalu dia lari ke masjid Rasulullah. Kepada ﷺ Wasallam. Abu Hurairah mengadu, "Ya Rasulullah ibuku menolak masuk Islam dan ia marah sambil mengeluarkan kata-kata yang tidak kusukai ditujukan terhadap diri anda. Karenanya mohon, anda doakan kepada Allah sekiranya ibuku ditunjukkan kepada Islam."

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
lnsyaallah

@BelajarSejarahIslam
203 views22:00
Ochish/sharhlash
2022-11-28 01:00:32 Cinta Rasulullah ﷺ kepada Abbas bin Abdul Muthalib

Rasulullah ﷺ sangat menyayangi Abbas sehingga beliau bersabda, "Abbas adalah saudara kandung Ayahku. Maka, barangsiapa yang menyakiti Abbas, tidak ubahnya dia menyakitiku."

Ketika pasukan muslimin kocar-kacir karena diserang secara mendadak dalam perang Hunain, Abbas lah yang berseru, "Wahai golongan Muhajirin! Wahai golongan Anshar!" Sehingga orang-orang yang melarikan diri itu berbalik sambil berseru, "Labbaik, Labbaik! Kami segera datang! Ini kami segera datang!"

Ketika Abbas meninggal pada tahun ke-32 Hijriyah, ia dishalatkan oleh Khalifah Usman bin Affan. Belum pernah ada pemakaman yang dihadiri oleh orang sebanyak pemakaman Abbas bin Abdul Muthalib.

Suatu ketika pada musim kemarau kaum muslimin pergi ke lapangan terbuka untuk shalat lstisqa atau shalat minta hujan. Umar bin Khattab berdiri, memegang tangan kanan Abbas, dan diangkatnya tangan tersebut ke langit seraya berdoa, "Ya Allah sesungguhnya kami pernah memohon hujan dengan perantaraan Nabi-Mu pada masa beliau masih berada di antara kami. Ya Allah sekarang kami meminta hujan pula dengan perantaraan paman Nabi-Mu." Tiba-tiba, awan tebal datang dan hujan pun turun.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
In sya Allah

@BelajarSejarahIslam
502 views22:00
Ochish/sharhlash
2022-11-27 01:00:02 Cinta Rasulullah ﷺ kepada Abbas bin Abdul Muthalib

Abbas bin Abdul Muthalib adalah paman Rasulullah ﷺ. Usia Abbas lebih tua 2 tahun dari Rasulullah ﷺ. Mereka adalah kawan sepermainan sejak kecil yang saling menyayangi dan saling melindungi. Abbaslah yang menemani Rasulullah ﷺ dalam suatu pertemuan yang rahasia dan menentukan dengan kaum muslimin Yatsrib di bukit Aqobah.

Ketika kaum muslimin hijrah ke Madinah, Abbas tetap tinggal dan menyembunyikan keislamannya. Dengan berbuat seperti itu, Abbas dapat leluasa mengamati gerak-gerik pasukan Quraisy dan melaporkannya kepada Rasulullah ﷺ.

Dalam perang Badar, Abbas yang dipaksa Quraisy pergi berperang, tertangkap dan ditawan pasukan muslim. Malam itu Rasulullah ﷺ tidak dapat tidur karena beliau merasa begitu sedih. Ketika ditanya, Rasulullah ﷺ bersabda, "Serasa terdengar olehku rintihan Abbas dalam belenggunya...."

Mendengar hal itu salah seorang muslim pergi ke tempat tawanan dan balik melapor, "Ya Rasulullah aku telah sedikit melonggarkan ikatan belenggu Abbas. Rasulullah ﷺ bersabda, "Pergilah dan lakukanlah hal seperti itu pada semua tawanan."

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah

@BelajarSejarahIslam
180 views22:00
Ochish/sharhlash
2022-11-26 01:00:51 Cinta Rasulullah ﷺ kepada Ja'far bin Abi Thalib

Ketika mendengar dari para sahabat tentang kaum muslimin yang telah gugur di Perang Badar, Perang Uhud, dan yang lainnya, rasa rindu dan haru Ja'far begitu memenuhi dada.

Pelupuk matanya basah berlinang air mata mengenang para syuhada yang telah menepati janjinya kepada Allah ﷻ dengan mengorbankan nyawa.

Kesempatan bagi Ja'far pun tiba ketika dia gugur di perang Mu'tah yang dahsyat melawan Romawi dengan kedua lengan terputus. Rasulullah ﷺ bersabda tentang Ja'far, "Aku melihatnya di surga... kedua bahunya yang dipenuhi berkas ceceran darah kini dihiasi oleh tanda-tanda kehormatan."

Ja'far dipuji Allah ﷻ karena sikap Islaminya pada zaman Jahiliyah. Ketika Rasulullah ﷺ bertanya tentang pujian Allah tersebut, Ja'far menjawab, "Ya Rasulullah Jika Allah tidak menampakkannya kepadamu aku tidak akan memberitahumu. Aku tidak pernah meminum setegukpun khamr karena dapat menghilangkan akal, sedangkan aku lebih butuh mengembangkan akal ketimbang menghilangkannya. Aku tidak pernah menyembah berhala sama sekali karena tidak dapat memberikan bahaya dan manfaat. Aku tidak pernah berbuat jahat dengan wanita lain karena menghargai istriku. Aku tidak pernah berdusta karena aku menganggapnya sebagai kehinaan."

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah

@BelajarSejarahIslam
302 views22:00
Ochish/sharhlash
2022-11-25 01:44:05 Cinta Rasulullah ﷺ kepada Ja'far bin Abi Thalib

Kini kita berkenalan dengan pemuda gagah tampan dan berwibawa. Ia adalah putra Abu Thalib dan kakak kandung dari Ali bin Abi Thalib yang lemah lembut, sopan santun penuh kasih sayang, rendah hati serta amat tinggi ketakwaannya. Namanya Ja'far, budi pekertinya menyerupai Rasulullah ﷺ.

Bersama istrinya Ja'far termasuk pemeluk Islam yang pertama yang menjadi juru bicara kaum muslimin yang berhijrah ke Habasyah. Raja Habasyah sangat menghormati dan menyayangi Ja'far. Ketika Ja'far kembali dari Habasyah, Rasulullah ﷺ dan kaum muslimin telah berhijrah ke Madinah. Mereka telah melalui Perang Badar, Perang Uhud dan Perang Khandaq. Ja'far dan rombongannya tiba di Madinah bertepatan dengan kepulangan Rasulullah ﷺ dan pasukannya setelah menaklukkan benteng Yahudi di Khaibar.

Tidak terkira besarnya kegembiraan Rasulullah ﷺ melihat Ja'far. Dipeluknya Ja'far dengan mesra sampai bersabda, "Aku tidak tahu mana yang lebih menggembirakanku, dibebaskannya Khaibar atau kembalinya Ja'far.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah

@BelajarSejarahIslam
425 views22:44
Ochish/sharhlash
2022-11-24 01:23:47 Cinta Rasulullah ﷺ kepada Keluarga Ammar bin Yasir

Keluarga Ammar bin Yasir adalah keluarga yang paling menderita ketika penyiksaan terhadap kaum muslimin datang bertubi-tubi. Setiap hari Ammar, Yasir ayahnya, dan Sumayyah ibunya, diseret ke padang pasir dan diazab dengan berbagai azab dan siksaan. Kengerian siksaan itu sudah tidak terlukiskan. Namun keluarga Yasir tetap mempertahankan kehormatan imannya.

Setiap kali keluarga Yasir disiksa, Rasulullah ﷺ datang dan menghibur mereka.

Suatu ketika Ammar berkata, "Rasulullah, azab yang kami derita telah sampai di puncaknya."

Rasulullah ﷺ bersabda, "Sabarlah, wahai keluarga Yasir, tempat yang dijanjikan bagi kalian adalah surga!"

Akhirnya, siksaan kejam di luar batas kemanusiaan itu merengut nyawa Yasir dan istrinya Sumayyah. Lain halnya dengan Ammar, ia disiksa sedemikian rupa sampai ia tidak sadar lagi apa yang dikatakannya. Dalam keadaan itu ia mengucapkan pujaan terhadap berhala mengikuti ucapan para penyiksanya. Setelah sadar Ammar menangis mengungkapkan penyesalan tiada tara. Namun Rasulullah ﷺ datang dan bersabda, "Orang-orang kafir itu telah menyiksamu dan menenggelamkanmu ke dalam air sampai kamu mengucapkan begini dan begitu?"

"Benar wahai Rasulullah," ratap Ammar penuh sengsara.
Maka Rasulullah ﷺ bersabda sambil tersenyum lembut, "Jika mereka memaksamu lagi tidak apa. Ucapkanlah seperti apa yang kamu katakan tadi."

Kemudian Rasulullah ﷺ membacakan ayat Al-Qur'an

"Kecuali orang yang dipaksa, sedang hatinya tetap teguh dalam keimanan..." (QS. An-Nahl: 106)

Suatu sore, Rasulullah ﷺ dengan wajah berseri-seri bersabda, "Surga telah merindukan Ammar."

Begitu sayangnya Rasulullah ﷺ kepada Ammar bin Yasir sampai beliau bersabda, "Diri Ammar dipenuhi keimanan sampai ke tulang punggungnya!"

Ketika ada orang yang bertengkar dengan Ammar karena salah paham Rasulullah juga bersabda, "Apa maksud mereka terhadap Ammar? Diserunya mereka ke surga tapi mereka hendak mengajaknya ke neraka! Sungguh Ammar adalah biji mataku sendiri!"

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
lnsyaallah

@BelajarSejarahIslam
641 views22:23
Ochish/sharhlash
2022-11-23 01:00:27 Kecintaan Abdullah bin Mas'ud kepada Rasulullah ﷺ

Abdullah bin Mas'ud adalah orang yang ke-6 memeluk Islam. Pertemuan pertamanya dengan Rasulullah ﷺ diceritakannya sendiri kepada kita:
"Ketika itu saya masih remaja dan menggembalakan kambing kepunyaan Uqbah bin-Mu'aith. Tiba-tiba datang Nabi ﷺ bersama Abu Bakar dan bertanya, "Hai nak apakah kamu punya susu untuk minum kami?" "Saya orang kepercayaan tuanku untuk menggembala kambing dan tidak dapat memberi anda berdua minuman!"

Maka sabda Nabi ﷺ, "Apakah kamu punya kambing betina mandul yang belum dikawini oleh yang jantan?"

"Ada," jawab saya. Kemudian saya bawa beliau kepada kambing itu yang kemudian diikat kakinya oleh Nabi. Beliau menyapu susunya sambil memohon kepada Allah. Tiba-tiba susu kambing itu berair banyak. Kemudian Abu Bakar mengambil sebuah batu cembung yang digunakan nabi untuk menampung perahan susu. Kemudian Abu Bakar pun minumlah dan saya pun tidak tertinggal dan setelah itu Nabi memerintahkan kepada susu, "Kempislah!" maka susu itu menjadi kempis.

Setelah itu saya berkata kepada nabi, "Ajarkanlah kepadaku kata-kata tersebut." Nabi ﷺ berujar, "Engkau akan menjadi seorang pemuda yang terpelajar."

Abdullah bin Mas'ud masuk Islam dan suaranya merdu sekali dalam membacakan ayat-ayat suci Al Qur'an. Apa yang dikatakan oleh Rasulullah ﷺ bahwa Abdullah bin Mas'ud akan menjadi seorang yang terpelajar benar-benar terjadi. Sampai Rasulullah ﷺ berwasiat kepada para sahabatnya, "Berpegang teguhlah pada ilmu-ilmu Ibnu Ummi Abidin (Abdullah bin Mas'ud)"

Cinta Abdullah bin Mas'ud kepada Rasulullah ﷺ tidak pernah berkurang walau Rasulullah ﷺ telah wafat. Setiap kali ia berkhotbah dan menyebut, "Telah bersabda Rasulullah," tubuhnya bergetar keras menahan rindu.

Saat Abdullah bin Mas'ud ditampar oleh Abu Jahal hingga telinganya terluka karena berani membaca Al-Qur'an di depan Kabah, Jibril datang dan tersenyum. Rasulullah ﷺ yang sangat prihatin pada nasib Abdullah bin Mas'ud bertanya mengapa Jibril tersenyum.
Jibril menjawab, "Engkau nanti akan tahu penyebabnya."

Ternyata di Perang Badar Abu Jahal yang sudah sekarat minta kepada Abdulah bin Mas'ud, agar Abdullah bin Mas'udlah yang memenggal kepalanya dengan pedang Abu Jahal sendiri.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah

@BelajarSejarahIslam
137 views22:00
Ochish/sharhlash
2022-11-22 01:01:48 Kecintaan Hamzah bin Abdul Muthalib kepada Rasulullah ﷺ

Suatu pagi Hamzah bin Abdul-Muthalib keluar rumah dan pergi ke Ka'bah. Di sana ia menemui para pembesar dan bangsawan Quraisy yang tengah membicarakan sesuatu dengan sangat serius.

"Muhammad? Mereka membicarakan Muhammad?" demikian Hamzah tersentak. Kemudian Ia pun turut dalam diskusi yang semakin lama semakin seru itu. Untuk pertama kalinya Hamzah melihat teman-temannya menjadi gelisah dan marah akibat tindakan keponakannya, Muhammad bin Abdullah. Ketika pembicaraan semakin memuncak tiba-tiba Hamzah tertawa keras. Semua orang berpaling heran.

"Kalian terlalu melebih-lebihkan! Kalian pasti salah menafsirkan apa yang Muhammad katakan!" sambil berkata demikian, Hamzah melangkah pergi.

"Hamzah!" seru Abu Jahal. "Engkaulah yang terlalu meremehkan Muhammad. Jika kita lalui sepertimu nanti keadaan akan menjadi terlambat bagi kita untuk mengatasinya. Engkaulah yang paling tahu bagaimana sifat keponakanmu itu!"

Hamzah tertawa dan pergi. Akan tetapi setelah itu ia mulai mengamati kegiatan Rasulullah ﷺ dari jauh. Betul sekali apa yang dikatakan oleh Abu Jahal bahwa dialah yang paling tahu tentang keponakannya sendiri. Betapa tidak, sejak kecil Hamzah dan Muhammad selalu bermain bersama. Hamzah tahu sejak kecil juga Muhammad sangatlah bersih. Tidak pernah sekalipun keponakannya itu marah, kecewa, putus asa, serakah, mengolok-olok orang atau melakukan hal yang sia-sia. Semua itu membuat Hamzah sangat menyayangi Muhammad.

Maka ketika ia mendengar Abu Jahal menyakiti Muhammad, ia memukul kepala Abu Jahal sambil berkata, "Kenapa kamu mencela dan kamu memaki Muhammad, padahal aku telah menganut agamanya dan mengatakan apa yang dikatakannya. Nah coba ulangi lagi makianmu itu kepadaku, jika kamu berani!"

Banyak ratapan yang diucapkan untuk Hamzah ketika beliau syahid, namun yang terbaik adalah kata-kata yang diucapkan oleh Rasulullah ﷺ ketika berdiri di depan jasad Hamzah yang sudah rusak, "Melimpahlah atasmu Rahmat Ar-Rahim. Akulah saksi bagimu di hadapan Al Hakim bahwa engkau adalah pendekar penyambung tali silaturahmi, gemar berbuat kebaikan dan pembela orang yang didzalimi."

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah

@BelajarSejarahIslam
212 views22:01
Ochish/sharhlash
2022-11-21 01:28:01 Kecintaan Miqdad bin Amr kepada Rasulullah ﷺ

Pada saat genting di Badar karena menghadapi musuh yang sangat kuat, Rasulullah ﷺ ingin menguji kebulatan hati para sahabat. Beliau meminta pendapat mereka tentang pertempuran yang akan mereka hadapi. Saat itu tidak disia-siakan oleh Miqdad bin Amr. Karena takut ada orang yang melontarkan pendapat terlalu berhati-hati, Miqdad segera menyahut pertanyaan Rasulullah ﷺ dengan penuh semangat. "Ya Rasulullah, teruslah melaksanakan apa yang ditetapkan Allah dan kami akan bersama anda.

Demi Allah kami tidak akan berkata seperti yang dikatakan Bani Israil kepada Musa. "Pergilah kamu bersama Tuhanmu dan berperanglah sedang kami akan duduk menunggu di sini." Kami akan mengatakan kepada anda pergilah anda bersama Tuhan anda dan berperanglah, sementara kami ikut berjuang di samping anda!

Demi yang telah mengutus anda, membawa kebenaran seandainya anda membawa kami melalui lautan lumpur, kami akan berjuang bersama anda dengan tabah hingga mencapai tujuan dan kami akan bertempur di sebelah kanan dan di sebelah kiri anda juga di bagian depan dan di bagian belakang Anda, sampai Allah memberi tanda kemenangan!"

Wajah Rasulullah ﷺ berseri mendengarnya. Maka perang Badar pun berkecamuk dan Miqdad menjadi 1 dari 3 orang muslim yang bertempur menggunakan kuda.

Abdullah bin Mas'ud berkata, "Saya telah menyaksikan perjuangan Miqdad sehingga saya lebih suka menjadi sahabatnya daripada segala isi bumi ini."

Saking cintanya Miqdad kepada Rasulullah, sehingga apabila ada kehebohan di Madinah, Miqdad segera menaiki kudanya, menghunus pedang dan berjaga di depan rumah Rasulullah ﷺ. Ia layak mendapat ucapan Rasulullah ﷺ, "Sungguh Allah telah menyuruhku untuk mencintaimu dan menyampaikan pesan-Nya kepadaku bahwa Dia mencintaimu!"

Rasulullah ﷺ mengajarkan persaudaraan Islam demikian sehingga beliau tidak pernah berlaku formal atau resmi kepada saudara sendiri. Beliau bersabda, "Aku dan orang-orang shalih dalam umatku bebas lepas dari formalitas. Jika kita menanggalkan kulfa atau formalitas maka ulfa atau persahabatan kita akan tetap langgeng dan bahwa beban kita jadi ringan dan kita akan mempunyai kasih sayang yang abadi."

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah

@BelajarSejarahIslam
259 views22:28
Ochish/sharhlash
2022-11-20 01:00:32 Kecintaan Bilal bin Rabah kepada Rasulullah ﷺ

Demikian besarnya cinta Abu Dzar kepada Rasulullah ﷺ sehingga ia tidak rela minum pada hari yang amat panas itu, kecuali Rasulullah ﷺ telah lebih dulu minum.

Para sahabat yang masih hidup ketika Rasulullah ﷺ wafat menunjukkan rasa sayang, rindu, dan kenangannya kepada Rasulullah ﷺ dengan caranya masing-masing.

Setelah Rasulullah ﷺ wafat, Bilal bin Rabah menghadap Khalifah Abu Bakar, "Saya ingin meminta izin anda untuk pergi berjuang di jalan Allah."

"Tetapi siapa lagi yang akan menjadi muadzin bagi kami?" tanya Abu Bakar.

"Saya tidak akan menjadi muadzin bagi orang lain setelah Rasulullah."

Akhirnya dengan berat hati Abu Bakar mengizinkan Bilal pergi meninggalkan Madinah untuk turut pasukan yang berjuang ke arah Syam. Setelah perang selesai, Bilal menetap di sana dan menjaga perbatasan Islam sebagai seorang prajurit. Ia ingin bertemu lagi dengan Rasulullah ﷺ saat sedang berjihad. Amal yang amat disukai Allah dan Rasul-Nya.

Suatu ketika Khalifah Umar bin Khattab datang berkunjung ke Syiria. Orang-orang menggunakan kesempatan itu. Mereka memohon kepada khalifah agar meminta Bilal mengumandangkan adzan lagi seperti ketika Rasulullah ﷺ masih hidup, walaupun hanya sekali saja. Umar pun memanggil Bilal dan memintanya untuk mengumandangkan adzan tetapi Bilal menolak. Namun Umar bin Khattab dan sahabat yang lain terus memohon, sampai akhirnya Bilal pun naik ke atas menara dan mulai beradzan.

Namun ketika sampai pada kalimat "Asyhadu anna muhammad rasulullah...," Bilal menangis tersedu-sedu. Para sahabat pun turut menangis dan yang paling keras tangisnya adalah Khalifah Umar bin Khattab.

....
Abu Mahdzurah Al Jumahi adalah seorang pemuda 16 tahun yang memiliki suara indah. Suatu hari saat Bilal berada di atas Ka'bah, Abu Mahdzurah yang ketika itu baru memeluk Islam, menirukan Bilal dengan suara mengejek. Rasulullah ﷺ mengusap kening dan dadanya saat itu juga. Seketika hati Mahdzurah dipenuhi iman dan ketenangan. Kemudian Rasulullah ﷺ mengajarinya adzan dan menugaskannya menjadi muadzin kota Mekah.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
Insyaallah.

@BelajarSejarahIslam
305 views22:00
Ochish/sharhlash