2022-08-18 05:57:28
Majmu'ah BIKUM
*KESEHATAN GIGI DAN MULUT WANITA PADA FASE MENOPAUSE*
( BAGIAN KE-1 )
Terdapat beberapa fase kehidupan pada wanita, antara lain pubertas, menstruasi, kehamilan, dan *menopause*. Semua fase tersebut diketahui memiliki pengaruh yang bervariasi terhadap kesehatan gigi dan mulut.¹ Ketika wanita mulai mencapai usia yang lebih tua, umumnya fase menopause merupakan tahap yang akan dialami. Oleh sebab itu, semakin bertambahnya usia, maka kesehatan gigi dan mulut perlu menjadi salah satu perhatian utama.²
APA ITU MENOPAUSE
Menopause adalah tahap perkembangan normal dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya menstruasi secara permanen akibat perubahan dalam fungsi hormonal dan reproduksi ovarium. Umumnya, menopause terjadi pada usia 45-55 tahun. Pada fase menopause, wanita mengalami perubahan biologis termasuk perubahan hormon endokrin, produksi hormon steroid seks, dan kondisi ini tentu memiliki pengaruh terhadap kesehatan.¹,²
Menopause itu sendiri memiliki tiga tahap, antara lain:³
Perimenopause, yaitu siklus menstruasi akan menjadi tidak teratur dan belum berhenti secara permanen. Umumnya wanita mencapai tahap ini berusia sekitar 47 tahun dan masih berisiko untuk bisa hamil.
Menopause, yaitu berakhirnya siklus menstruasi terakhir. Adapun kondisi yang mungkin akan dialami, seperti hot flashes, kekeringan vagina, gangguan tidur, dan gejala vasomotor lainnya.
Pascamenopause, yaitu fase yang terjadi ketika wanita resmi dinyatakan mengalami menopause karena sudah 12 bulan berturut-turut tidak mengeluarkan darah menstruasi.
*PENGARUH MENOPAUSE TERHADAP RONGGA MULUT*
Beberapa studi mengusulkan adanya pengaruh menopause terhadap kesehatan gigi dan mulut dimana menopause mempengaruhi jaringan rongga mulut dengan cara yang sama seperti mempengaruhi sistem lainnya. Secara histologi, respon mukosa mulut terhadap estrogen menyerupai mukosa vagina karena reseptor hormon seks juga dapat terdeteksi dalam mukosa mulut dan kelenjar saliva. Kemudian, adanya hipoestrogenisme dimana berkurangnya produksi hormon estrogen juga turut berkontribusi terhadap perubahan mukosa mulut, baik secara langsung ataupun melalui mekanisme saraf pada fase menopause. Adapun gangguan kesehatan gigi dan mulut yang mungkin terjadi pada fase menopause adalah xerostomia, burning mouth syndrome (BMS), peningkatan insiden karies gigi, gangguan indra perasa, gingivitis atrofi, periodontitis, dan osteoporosis rahang.¹
Bersambung إن شاء الله....
Referensi:
1. Suri V, Suri V. Menopause and oral health. J Midlife Health. 2014; 5(3): 115-120. doi:10.4103/0976-7800.141187.
2. Dutt P, Chaudhary S, Kumar P. Oral health and menopause: a comprehensive review on current knowledge and associated dental management. Ann Med Health Sci Res. 2013; 3(3): 320-323. doi:10.4103/2141-9248.117926.
3. Johnson TC. Your guide to menopause. WebMD. 2022. [cited 15 July 2022]. Available from: https://www.webmd.com/menopause/guide/menopause-information.
4. Minicucci EM, Pires RB, Vieira RA, et al. Assessing the impact of menopause on salivary flow and xerostomia. Aust Dent J. 2013; 58(2): 230-234. doi:10.1111/adj.12057.
5. Gao J, Chen L, Zhou J, et al. A case-control study on etiological factors involved in patients with burning mouth syndrome. J Oral Pathol Med. 2009; 38(1): 24-28. doi:10.1111/j.1600-0714.2008.00708.x.
6. Lee Y-H, Kim S-M, Ahn E. Relationship between early menopause and periodontal disease in Korean postmenopausal women. J Dent Hyg. 2018; 18(5): 312-318. 10.17135/jdhs.2018.18.5.312.
7. Munakata M, Tachikawa N, Honda E, et al. Influence of menopause on mandibular bone quantity and quality in Japanese women receiving dental implants. Arch Osteoporos. 2011; 6(1): 51-57. doi:10.1007/s11657-011-0058-8.
816 views02:57