Get Mystery Box with random crypto!

Abbas bin Abdul Muthalib radhiyallahu 'anhu (Pengurus Air Min | SEJARAH ISLAM

Abbas bin Abdul Muthalib radhiyallahu 'anhu
(Pengurus Air Minum untuk Dua Kota Suci)

SERI 3

Karena Dzat yang di langit menghendaki agar mereka memiliki tujuan yang paling tinggi dan mulia dalam sebuah peperangan, maka ketergantungan mereka terhadap kekuatan pasukan, kebanggaan terhadap kemenangan dalam peperangan, bukanlah amal yang shaleh, yang harus mereka jauhi secepatnya, meski harus diwujudkan oleh Allah dalam bentuk shock teraphy. Tetapi kejutan ini berupa kekalahan besar yang mendadak di awal peperangan ini, hingga setelah mereka sadar dan memohon ampunan kepada Allah serta melepaskan diri dari kebanggaan terhadap kekuatan mereka dan beralih kepada kepercayaan terhadap kekuatan Allah, kekalahan mereka akhirnya berbalik menjadi kemenangan.

Dalam hal ini, turunlah ayat Al-Qur’an Al-Karim memperingatkan kaum Muslimin:

لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ ۙ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ

Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai. 
(QS. At-Taubah: 25)

ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَنْزَلَ جُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ وَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ

Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir. 
(QS. At-Taubah: 26)

Waktu itu, kata-kata Abbas dan keteguhan hatinya merupakan tanda-tanda ketenangan dan keberanian mempertaruhkan nyawa. Ketika kaum Muslimin sedang berkumpul menyusun kekuatan di salah satu lembah Tihamah sambil menanti kedatangan musuh, sebenarnya orang-orang musyrik telah mendahului mereka ke lembah itu dan bersembunyi di parit-parit dan di tepi-tepi jalan bukit, siap dengan senjata di tangan untuk memulai serangan.

Ketika kaum Muslimin sedang lengah, mereka menyerbu dan melakukan sergapan secara mendadak dan mengacaukan, sehingga kaum Muslimin melarikan diri sejauh-jauhnya hingga tidak sempat menoleh ke kanan maupun ke kiri. Rasulullah menyaksikan akibat sambaran dan serangan itu terhadap kaum Muslimin. Beliau naik ke atas bighalnya yang putih, lalu berteriak dengan suara keras, “Hendak ke mana kalian? Mendekatlah kepadaku. Aku adalah Nabi, yang tidak pernah berbohong. Akulah putra Abdul Muthalib.”

Di sekitar Nabi waktu itu hanya ada Abu Bakar, Umar, Ali bin Abu Thalib, Abbas bin Abdul Muthalib, Fadhl bin Abbas yang merupakan putra Abbas, Ja’far bin Al-Harits, Rabi’ah bin Al-Harits, Usamah bin Zaid, Aiman bin Ubaid, dan beberapa shahabat lain yang tidak banyak jumlahnya.

Ada seorang perempuan yang mendapatkan kedudukan tinggi di antara lelaki dan para pahlawan itu, namanya ialah Ummu Sulaim binti Milhan. Perempuan ini telah melihat kebingungan kaum Muslimin dan keadaan mereka yang kacau balau. Ia pun segera menunggangi unta suaminya, Abu Thalhah, dan terus menghentak unta itu ke arah Rasulullah. Pada waktu itu ia sedang hamil, maka ketika janin yang ada di dalam perutnya bergerak, ia membuka selendangnya lalu mengikatkannya ke perut dengan ikatan yang lebih kuat.

Setelah sampai di dekat Nabi dengan membawa belati di tangan kanannya, beliau menyambutnya dengan senyuman, dan bersabda, “Ummu Sulaim?” ia menjawab, “Benar, ayah dan ibuku sebagai tebusan anda, wahai Rasulullah. Bunuhlah mereka semua yang melarikan diri itu sebagaimana engkau membunuh mereka yang memerangimu dan mereka patut mendapatkannya.”

Kita lanjtukan kisahnya besok, insyaallah...

@BelajarSejarahIslam