Get Mystery Box with random crypto!

Majmu'ah BIKUM *KESEHATAN GIGI DAN MULUT WANIT | Channel BIKUM

Majmu'ah BIKUM

*KESEHATAN GIGI DAN MULUT WANITA PADA FASE MENOPAUSE*
( BAGIAN KE-3 )


PENGARUH MENOPAUSE TERHADAP RONGGA MULUT

PERIODONTITIS
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perubahan kondisi periodontal mungkin terkait dengan variasi kadar hormon seks, termasuk terjadinya periodontitis. Dimana periodontitis dilaporkan secara signifikan terjadi lebih besar pada wanita pascamenopause yang tidak menggunakan terapi hormonal dibandingkan wanita premenopause.² Lee Y-H, et al. melakukan penelitian untuk mengevaluasi hubungan antara menopause dini dan penyakit periodontal pada wanita Korea pascamenopause. Penelitian ini melibatkan sebanyak 2.048 peserta, dan dari jumlah tersebut sebanyak 294 wanita yang mengalami menopause pada usia 45 tahun atau lebih muda dimasukkan ke dalam kelompok menopause dini, sedangkan sebanyak 1.754 peserta yang mulai menopause setelah usia 45 tahun dimasukkan ke dalam kelompok menopause normal. Dalam penelitian ini, pemeriksaan dengan _Community Periodontal Index of Treatment Needs_ (CPITN) digunakan untuk mengetahui kondisi jaringan periodontal. Hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang mengalami menopause dini memiliki risiko lebih tinggi terkena periodontitis dibandingkan dengan wanita yang mengalami menopause normal. Hal ini terjadi karena wanita yang mengalami menopause dini kemungkinan mengalami kekurangan hormon estrogen yang berkepanjangan. Secara keseluruhan penelitian ini menyimpulkan bahwa menopause dikaitkan dengan periodontitis, baik pada wanita yang mengalami menopause dini maupun menopause normal.⁶

OSTEOPOROSIS RAHANG
Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan adanya kerusakan mikro-arsitektur jaringan tulang. Hal ini menyebabkan peningkatan kerapuhan tulang dan peningkatan risiko patah tulang. Kerapuhan tulang ini melibatkan kuantitas dan kualitas tulang yang terjadi akibat penipisan tulang kortikal dan perluasan rongga akibat penyerapan tulang pada permukaan endosteum yang menyebabkan berkurangnya kepadatan tulang.⁷ Pengeroposan tulang dimulai pada usia sekitar 35 tahun, tetapi semakin meningkat setelah wanita mengalami menopause.⁸ Munakata M, et al. melakukan penelitian untuk mengevaluasi pengaruh menopause terhadap kepadatan mineral tulang dan lebar tulang mandibula. Penelitian ini melibatkan sebanyak 72 pasien wanita yang telah mengalami kehilangan gigi molar sebagian di rahang bawah, terdiri dari 30 wanita premenopause dan 42 wanita pascamenopause. Pengukuran kepadatan mineral tulang trabekular dinilai dengan menggunakan quantitative computed tomography (QCT), sedangkan luas regio trabekular dan kortikal dianalisis dengan computed tomography (CT). Hasilnya menunjukkan bahwa kepadatan mineral tulang trabekular pada wanita pascamenopause secara signifikan lebih rendah dibandingkan wanita pramenopause, sedangkan luas tulang trabekular pada wanita pascamenopause lebih besar daripada wanita premenopause, dan luas kortikal pada wanita pascamenopause secara signifikan lebih kecil daripada wanita premenopause. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa menopause mempengaruhi kualitas dan kuantitas tulang rahang.⁷

Sebagai penutup, wanita menopause mengalami perubahan rongga mulut yang terkait dengan perubahan hormon. Kondisi ini menjadi ciri penuaan fisiologis jaringan mulut yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan gigi dan mulut. Disinilah peran dokter gigi untuk membantu pasien melewati masa menopause dengan baik dengan memberikan perawatan gigi dan mulut yang sesuai. Namun demikian, studi lebih lanjut masih diperlukan untuk mengevaluasi secara mendalam hubungan antara menopause terhadap kesehatan rongga mulut.²


Referensi:
1. Suri V, Suri V. Menopause and oral health. J Midlife Health. 2014; 5(3): 115-120. doi:10.4103/0976-7800.141187.