Get Mystery Box with random crypto!

Hari keenam Sinat matahari merekah di ufuk timur saat kedua p | SEJARAH ISLAM

Hari keenam

Sinat matahari merekah di ufuk timur saat kedua pasukan telah berhadap-hadapan untuk saling menghancurkan. Bendera tauhid Muslimin berhadapan dengan kibaran bendera kafir Bizantium. Ketika Khalid hampir menggaungkan sinyal penyerangan,

Tiba-tiba keluar dari pasukan Bizantium seorang komandan pasukan sayap kanannya, Gregorius untuk menantang duel.

Abu Ubaidah berazam untuk menghadapi sendiri sang penantang. Walaupun ia diperingatkan Khalid bahwa Gregorius seorang jagoan perang, Abu Ubaidah sama sekali tidak menyurutkan langkahnya untuk ikut andil dalam berburu syahid. Ia pun maju kemudian mulai saling beradu pedang di atas kuda dengan lawannya. Beberapa menit  keduanya saling mengayunkan pedang untuk menebas musuh.

Gregorius mencoba melakukan gerakan tipuan saat mengayunkan pedangnya ke arah Abu Ubaidah, namun ia tidak mengetahui siapa lawannya.

Secepat kilat Abu Ubaidah melakukan serangan ke arah leher Gregorius sehingga ia pun terjerembab mati terkapar.

Saat Abu Ubaidah kembali ke barisan Muslimin, Khalid bin Walid mewujudkan rencananya pada hari penentuan dari Perang Yarmuk dengan memerintahkan serangan umum. Seluruh pasukan Muslimin tumpah ruah  menuju barisan Bizantium yang mengambil taktik defensif. Sementara pasukan Muslimin bagian tengah dan sayap kiri menggempur Bizantium seperti biasanya, Khalid keluar bersama kavalerinya dari sayap kanan pimpinan Amru, secepat kilat menghantam sisi kiri Bizantium. Kavaleri Khalid memecah menjadi dua, 1 grup memukul infantri dan 1 grup menyerang kavaleri Bizantium yang berada di belakang infantri Bizantium. Pada saat yang sama Amru bin Ash mengerahkan seluruh kekuatan penuhnya menggempur  frontal pasukan kiri Bizantium.

Pasuakan infantri sayap kiri Bizantium di bawah komando Qanateer, terdesak akibat diserang  dari dua sisi, infantri Amru bin Ash dari depan dan kavaleri dari sisi kiri. Tanpa batuan kavaleri Bizantium yang sibuk dengan serangan kuda Khalid, memaksa infantri Qanateer mundur ke belakang barisan tengah sebelah kiri Bizantium.

Kosongnya sayap kiri Bizantium, memudahkan Amru bin Ash memobilisasi pasukannya menghantam pasukan tengah sebelah kiri Bizantium.

Pasukan yang terdiri dari orang Armenia menjadi tertekan akibat gerusan Amru bin Ash dari sisi kiri, dan Syurahbil dari arah depan. Sementara pasukan kavaleri Bizantium sayap kiri telah lari keluar dari medan pertempuran ke arah utara akibat gempuran Khalid sang Pedang Allah. Selepas mengusir kavaleri di belakang Qanater, Khalid mengarahkan pasukan berkudanya ke kavaleri Bizantium berikutnya. Mahan segera mengatur seluruh kavalerinya dalam satu grup besar untuk mengusir kavaleri Khalid.

Mahan belum selesai mengkonsolidasikan pasukan kavalerinya, Khalid sudah datang menggempur dari arah depan dan sisinya. Pasukan Khalid lalu mengobrak-abrik barisan kavaleri Mahan. Sehingga pasukan kavaleri Mahan mengalami kekacauan barisan dan formasi. Hari masih pagi, pergumulan antar kedua pasukan makin intensif. Kali ini, pasukan Bizantium sangat tertekan akibat serangan gencar Muslimin. Ada satu yang yang kurang pada hari itu, para mujahidin tidak melihat keberadaan Dhirar, sang petarung tanpa tameng dan baju. Hanya Khalid yang mengetahui dimana posisinya.

Pasukan kuda Bizantium yang jumlahnya lebih besar ini akhirnya tercerai berai kemudian lari dari medan pertempuran ke arah utara, termasuk Mahan dan pasukan Jabalah. Maka tinggalah pasukan infantri tanpa bantuan dari pasukan kavaleri. Sebuah kondisi yang sangat gawat mendera pasukan Superpower Bizantium. Saat itu pasukan Armenia yang berada paling kiri, mampu menahan gempuran dua arah dari Syurahbil dan Amru. Ketahanannya teruji kuat.

Saat kaveleri Bizantium meninggalkan medan tempur, Khalid memutar kavalerinya untuk menyerang pasukan inti infantri Bizantium (Armenia Mahan) dari arah belakang. Armenia dikenal sebagai petarung keras dan sempat merepotkan Muslimin di hari kedua. Gempuran dua arah Muslimin belum mampu menghancurkannya,

Kita lanjutkan kisahnya besok, insyaallah

@BelajarSejarahIslam