Get Mystery Box with random crypto!

Pada bagian sayap kiri, pertempuran tidak kalah keras, pasukan | SEJARAH ISLAM

Pada bagian sayap kiri, pertempuran tidak kalah keras, pasukan Gregory bertemu dengan Yazid. Pasukan  rantai Gregory bergerak lambat namun solid sehingga menekan pasukan Muslimin. Yazid mengerahkan kavaleri kudanya, namun tidak bisa membalas tekanan Bizantium. Beberapa barisan Muslimin pun mulai koyak sehingga ada yang lari ke belakang.

Tidak sedikit yang lari dari medan pertempuran. Seorang penunggang kuda dari satuan Yazid yang pertama tiba di belakang (markas) adalah Abu Sofyan. Ia disambut pasukan wanita  yang dipimpin Hindun (istrinya) dan Khaulah. Mereka juga menenteng tiang tenda dan bebatuan.

“Mau kemana putra Harb? Kembalilah bertempur dan tunjukkan keberanianmu, dengan begitu semoga engkau mendapat ampunan Allah karena memiliki dosa melawan Rasulullah!” sergah Hindun sambil memukulkan tongkatnya ke kepala kuda suaminya, Abu Sofyan.

Pasukan wanita lainnya juga menyindir dan menyemangati kembali pasukan yang mundur sehingga kembali ke depan barisan. Bahkan ada beberapa mujahidah yang maju ke depan dengan kuda dan berhasil membunuh pasukan Bizantium dengan pedangnya.

Rencana Mahan berhasil, pasukan tengah terjepit dan tertekan ke belakang, begitu pula pasukan sayap Muslimin. Namun belum berhasil mencerai beraikan pasukan pimpinan Khalid Radhiyallahu'anhu. itu.

Di pertengahan hari, Khalid bin Walid memutuskan menggunakan mobile guard-nya dan kavaleri cadangan untuk membalas tekanan musuh serta untuk menstabilkan situasi. Khalid bergerak ke sayap kanan bersama mobile guard dan kavaleri cadangan sayap kanan untuk menyerang sisi pasukan Qanater, pada saat yang sama, Amru bin Ash membalas serangan dari barisan depan. Diserbu dari  dua arah terus menerus, membuat pasukan  yang terdiri dari  orang Slavia ini mundur ke tempat awalnya semula. Amru bin Ash kembali mengambil alih panggung sayap kanan dan menata ulang pasukannya untuk ronde berikutnya.

Khalid bin Walid kemudian bergerak ke arah sayap kiri, bersama Yazid membalas tekanan pasukan Gregory. Khalid bin Walid juga menggerakkan satu resimen kavaleri pimpinan Dhirar untuk menghantam barisan depan pimpinan Dairjan (bagian kanan dari barisan  tengah) sehingga mundur ke belakang.

Khalid bin Walid lalu menerjang pasukan Gregory dengan mobile guard-nya, menyebabkan barisan Gregory mundur, namun bergerak lambat karena adanya rantai yang mengikat antar pasukannya.

Perang Yarmuk Hari Kedua, counter attack sayap kanan Counter attack sayap kiri. Situasi kritis justru melanda pasukan Bizantium, Dhirar berhasil menghancurkan barisan Dairjan bahkan membunuhnya. Saat matahari terbenam, pertempuran pasukan tengah sudah mereda, dan Bizantium kembali mundur seperti pada posisinya di pagi hari. Bizantium juga kembali mengalami kerugian besar  seperti di hari pertama, ditambah moral pasukan yang mulai menurun. Di barisan Muslimin, hanya satuan Amru yang merasakan pertarungan terberat. Secara umum, pasukan Muslimin kembali menunjukkan taring imannya, dimana senjata dan jumlah tidak pernah menjadi prinsip dalam pertempuran jihad.

Para Muslimah pada malam harinya kembali mengobati luka-luka yang diderita para mujahidin. Semangat mereka berkobar karena para mujahidin berhasil memukul mundur pasukan musuh yang lebih besar jumlahnya. Di pihak Bizantium, mereka menderita kerugian besar dimana ribuan pasukannya tewas termasuk salah seorang jendral  elite-nya, Dairjan. Mahan lantas menunjuk Qaren sebagai pengganti Dairjan.

Kita lanjutkan kisahnya besok, insyaallah...

@BelajarSejarahIslam